Ini kabut yang aku abadikan tadi pagi. Kok gelap ya?
Di kampungku, bila
semalaman hujan turun, paginya suka terlihat kabut. Begitu juga senja bila ada
hujan, meski sebentar, dan cuaca kembali mendung, suka muncul kabut. Aku suka
melihat kabut yang dipermainkan angin. Meski udara dingin, aku suka keluar
rumah. Khusus menyambut kabut hehe....
Setelah dicari-cari
di “buku sakti” milikku, ternyata kabut itu adalah... awan yang terbentuk di dekat
permukaan tanah. Nah, awan sendiri, apaan tuh? Kalau lupa, atau malah tidak tahu,
baca aja deh DI SINI, aku pernah mencari tahu tentang awan.
Kembali ke kabut... Di
udara itu banyak uap air yang tidak terlihat mata. Uap air kan mengapung karena
udara panas. Bila udara panas menjadi dingin, uap air tidak terlihat ini
mengembun menjadi titik-titik air yang terlihat mata. Di angkasa titik-titik
air itu disebut awan. Tapi bila di atas permukaan tanah, kita menyebutnya
kabut.
Ini juga masih kabut yang aku tangkap pagi tadi.
Sayang juga ya, kenapa aku tidak selfie bersama kabut.
Kabut biasanya
terbentuk bila tanah menjadi dingin. Makanya biasanya hujan turun terlebih
dahulu untuk mendinginkan tanah. Udara panas saat menyentuh tanah yang dingin,
akan mengembun menjadi titik-titik air di dekat permukaan tanah.
Di beberapa daerah
kabut terlihat sangat tebal. Saya pernah melihat kabut sampai menutup
pemandangan saat di Lembang dan Kaliurang. Pandangan mata hanya tembus sekitar
satu meter. Tentu saja kabut seperti ini membahayakan bagi kendaraan, jalanan
aspal menjadi licin. Tapi bila udara kembali hangat kabut akan segera berlalu.
Kamu sendiri
bagaimana, sukakah dengan kabut?
Ayahku suka bernyanyi
tentang kabut. Dengan suara yang cempreng dan jelek (hehe... ), ayah begitu
pe-de bernyanyi. Begini lagunya:
Sejuta
kabut yang turun perlahan
Merayapi
jemari jalanan...
Entah lagu jaman
mana.....
Artikel ini didukung oleh:
Judul : Hafidzah Cilik
Penulis : Sinta Nuriyah, Laksita Judith , Fayanna Ailisha Davianny Meika Hapsari, Fatimah Zahra, Nathania Luvena Lais, Balqis Hayati Putri Hayati Putri, Mutiara Aisyah SalsabilaISBN : 978-602-1614-95-2
Harga: 32.000
PEMESANAN HUB:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar